759 research outputs found

    Three-dimensional Model for Cohesive Sediment Transort in Estuary of Palu River

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika transpor sedimen di Estuari Sungai Palu yang memiliki batimetri curam dan perairan yang dangkal di muara. Simulasi model hidrodinamika dan transpor sedimen dilakukan dengan menggunakan model tiga dimensi ECOMSED yang dibangun oleh HydroQual, Inc., (2002). Simulasi dilakukan dengan menggunakan gaya pembangkit debit sungai dan pasang surut. Hasil simulasi pola arus pada penampang horizontal pada setiap kondisi pasang surut dominan bergerak ke luar teluk, pada penampang vertikal, saat elevasi pasang tertinggi arus bergerak memasuki teluk pada lapisan paling bawah dengan kecepatan arus yang relatif kecil. Perhitungan elevasi permukaan dan kecepatan arus pada penampang vertikal memperlihatkan kesesuaian yang baik dengan data sekunder dan DISHIDROS dan observasi arus. Hasil simulasi transpor sedimen menunjukkan bahwa konsentrasi sedimen pada penampang horizontal dan vertikal dominan dipengaruhi oleh debit sungai dibandingkan dengan pengaruh pasang surut

    The Impact of Employment Web Sites' Traffic on Unemployment: A Cross Country Comparison

    Full text link
    Although employment web sites have recently become the main source for re- cruitment and selection process, the relation between those sites and unemploy- ment rates is seldom addressed. Deriving data from 32 countries and 427 web sites, this study explores the correlation between unemployment rates of European countries and the attractiveness of country specific employment web sites. It also compares the changes in unemployment rates and traffic on all the aforementioned web sites. The results showed that there is a strong correlation between web sites traffic and unemployment rates.Comment: 9 page

    APLIKASI HASIL PELATIHAN PAMONG BELAJAR DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH: Studi kasus di BPKB Jayagiri Bandung Jawa Barat

    Get PDF
    Setiap orang tidak kecuali Pamong Belajar, sesungguhnya memiliki rasa bangga apabila organisasinya semakin baik dalam menjalankan tugas dan fungsi yang diembannya, dalam arti diperhitungkan dan dirasakan ada manfaatnya oleh masyarakat. Keberhasilan Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Jayagiri Bandung yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga Depdiknas, salah satunya sangat bergantung dari unsur tenaga kependidikan, dalam hal ini Pamong Belajar. Menyadari pentingnya Pamong Belajar sebagai ujung tombak dalam pengembangan model, bimbingan dan ujicoba program pendidikan luar sekolah yang di emban oleh Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), maka baik pusat maupun daerah selalu berupaya mengembangkan kemampuan Pamong Belajar melalui berbagai kegiatan yang dapat mengarah pada peningkatan kemampuan, agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Peningkatan kemampuan Pamong Belajar dengan mengikuti pelatihan, pendidikan, lokakarya, seminar dll merupakan upaya strategis dalam menjawab tantangan yang dihadapinya. Untuk mengungkap berbagai kegiatan peningkatan kemampuan Pamong Belajar di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Jayagiri, penelitian ini mengajukan lima pertanyaan sebagi berikut: (1) Bagaimanakah Pimpinan Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) meningkatkan kemampuan Pamong Belajar, (2) Bagaimanakah peranan Pamong Belajar mengaplikasikan hasil peningkatan kemampuan/pelatihan dalam program-program pendidikan luar sekolah di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), (3) Bagaimanakah persepsi Pamong Belajar dalam mengaplikasikan hasil pelatihan, (4) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan peningkatan kemampuan/pelatihan Pamong Belajar, dan (5) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam mengaplikasikan hasil peningkatan kemampuan/pelatihan. Sebagai bahan kajian dalam penelitian ini merujuk pada bahan-bahan pustaka, guna membahas teori-teori yang relevan, yakni konsep pendidikan luar sekolah, pengembangan sumber daya manusia, konsep pelatihan dan undangundang sistem pendidikan nasional. Untuk mendapatkan data, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatifdengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah Kepala BPKB, Kepala Subbag TU, danPamong Belajar. Pengumpulan data dilakukan melalui (1) vvawancara, (2) observasi, (3) studi dokumentasi. Data dianalisis dengan cara: (1) reduksi data, (2) penyajian data {display), dan (3) verifikasi. Paparan disajikan dengan memadukan perspektifemic dan etic. Dari temuan penelitian atas dasar rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, menunjukkan: (1) kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Pamong Belajar dilakukan secara berkelanjutan, (2) dalam peningkatan kemampuan/pelatihan Pamong Belajar tidak bergantung dari Kepala Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, tetapi Pamong Belajar dituntut untuk mempunyai inisiatif sendiri, (3) persepsi dan motivasi Pamong Belajar dalam dalam berbagai upaya peningkatan kemampuan/pelatihan Pamong Belajar sangat berpengaruh, (4) model-model program pendidikan luar sekolah yang dihasilkan belum seluruhnya dapat diadopsi dan diterapkan oleh Sanggar Kegiatan Belajar dan jajaran Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga, (5) dalam aplikasi hasil peningkatan kemampuan/pelatihan Pamong Belajar memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pengembangan program-program pendidikan luar sekolah, dan (6) peningkatan kemampuan/pelatihan Pamong Belajar dan aplikasinya dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal, dimana kedua faktor tersebut saling mendukung dan menghambat, (7) lemahnya unsur supervisi dari pusat (Ditdiktentis), (8) Staf Tata Usaha turut menentukan keberhasilan peningkatan kemampuan Pamong Belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan beberapa rekomendasi antara lain: (1) para pengambil kebijakan di tingkat pusat (Ditdiktentis) dan daerah (BPKB) hendaknya lebih memberikan kesempatan dan selalu mendorong kepada Pamong Belajar untuk selalu aktif dalam berbagai kegiatan peningkatan kemampuannya sehingga kinerja mereka akan semakin meningkat, (2) Kepala Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) hendaknya selalu berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada Pamong Belajar untuk aktif dalam berbagai kegiatan guna peningkatan kemampuan dan mengaplikasikannya dalam program-program pendidikan luar sekolah, (3) Direktorat Pendidikan Tenaga Teknis dan Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) diharapkan selalu mengkaji dan menganalisis berbagai faktor sehubungan dengan model-model pembelajaran yang telah dihasilkan oleh Pamong Belajar, apakah dapat diadopsi dan diterapkan oleh masyarakat, sehingga bukan hanya berorientasi pada kuantitas tetapi lebih kepada kualitas, (4) diharapkan pada pihak Ditdiktentis agar materi supervisi perlu dilatihkan secara mendalam dan perlu kajian tersediri, sehingga Pamong Belajar dapat mebedakan hakekat yang benar dari supervisi, (5) peningkatan kemampuan staf perlu menjadi kajian mendalam untuk memperkaya khasanah ilmu, khususnya pendidikan luar sekolah, dan (6) dalam mengaplikasikan hasil peningkatan kemampuan/pelatihan Pamong Belajar perlu mendapat dukungan dari semua komponen yang ada di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), dengan dukungan semua pihak, maka hasil pengembangan program pendidikan luar sekolah akan menghasilkan model yang baik sehingga dapat diadopsi dan diterapkan oleh masyarakat yang membutuhkan

    Pola persebaran permukiman di Kecamatan Kendal kabupaten Kendal

    Get PDF
    Penelitian pola persebaran permukiman ini dilakukan di Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui pola persebaran permukiman dan Mengetahui faktor fisik (kemiringan lereng, ketinggian tempat, kemudahan mendapatkan air) dan faktor sosial-ekonomi (kepadatan penduduk, tingkat aksesibilitas, persentase luas lahan sawah) yang berpengaruh terhadap pola persebaran permukiman di Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode analisis tetangga terdekat (Nearest Neighbour Analysis) yaitu menggunakan skala T untuk mengukur pola persebaran permukiman. Cakupan penelitian adalah batas administrasi kecamatan dengan unit analisisnya adalah kelurahan yaitu Kelurahan Sukodono, Kelurahan Candiroto, Kelurahan Trompo, Kelurahan Jotang, Kelurahan Tunggulrejo, Kelurahan Sijeruk, Kelurahan Jetis, Kelurahan Bugangin, Kelurahan Langenharjo, Kelurahan Kalibuntuwetan, Kelurahan Kebondalem, Kelurahan Ketapang, Kelurahan Banyutowo, Kelurahan Karangsari, Kelurahan Patukangan, Kelurahan Pegulon, Kelurahan Pekauman, Kelurahan Ngilir, Kelurahan Balok dan Kelurahan Bandengan. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang di dapat baik dari peta maupun dari instansi terkait. Peta persebaran permukiman digunakan untuk dasar dalam menentukan bentuk pola persebaran permukiman dengan menggunakan analisis tetangga terdekat. Overlay peta dilakukan untuk mengetahui hubungan pola persebaran permukiman dan variabel geografi pengaruh. Analisis statistik crosstab dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel pengaruh terhadap terbentuknya pola persebaran permukiman. Penelitian ini menggunakan enam variabel geografi pengaruh yaitu kemiringan lereng, ketinggian tempat, kemudahan mendapatkan air, kepadatan penduduk, tingkat aksesibilitas (kepadatan jalan), dan persentase luas lahan sawah. Hasil dari penelitian ini, bahwa pola persebaran permukiman di daerah penelitian bervariasi yaitu mengelompok, acak, dan seragam. Pola permukiman mengelompok berada di Kelurahan Sukodono, Candiroto, Trompo, Langenharjo, Karangsari, Pekauman, Balok dan Bandengan. Pola permukiman acak berada di Kelurahan Sijeruk, Jetis, Bugangin, Kalibuntu wetan, Kebondalem, Banyutowo, Patukangan, Pegulon, dan Ngilir. Sedangkan pola permukiman seragam berada di Kelurahan Jotang, Tunggulrejo, dan Ketapang. Pola persebaran permukiman acak paling mendominasi daerah penelitian. Variabel geografi pengaruh terhadap pola persebaran permukiman di daerah penelitian menunjukkan terjadinya bentuk permukiman yang beragam. Sebagian besar membentuk pola persebaran permukiman mengelompok sebesar 60,12%. Pola permukiman acak sebesar 31,29% dan pola permukiman seragam 8,59%

    Pembelajaran Konsep Penyelesaian Integral Tentu

    Full text link
    Penelitian ini merupakan studi kasus, suatu fenomena yang terjadi pada pembelajaran integral tentu dengan pusat perhatian terhadap penyelesaian soal-soal integral tentu, yaitu: yang hasilnya -2 dan luas daerah yang dibatasi oleh grafik , dan sumbu x yang hasilnya 0. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki benar atau salah dari penyelesaian kedua soal tersebut; jika salah, maka akan ditentukan penyelesaian yang benar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kritis, yaitu dengan menganalisis penyelesaian dari kedua soal tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyelesaian kedua soal tersebut adalah salah, penyelesaian soal pertama yang benar adalah penyelesaian yang menggunakan definisi integral tak wajar jenis kedua yang hasilnya tidak ada (integral soal pertama divergen) dan penyelesaian soal kedua dengan menggunakan yang hasilnya 2 satuan luas

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Psychowriting Kelas X pada Semester Genap Berdasarkan Kurikulum 2013 Implementasi 2016

    Get PDF
    Kurikulum 2013 yang diimplementasikan 2016 menjadi sebuah langkah untuk diambil dalam perbaikan kurikulum 2013. Mengetahui kurikulum yang masih baru, tentu ada kekurangan diberbagai aspek, terutama  dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Komponen perangkat pembelajaran yang ada, jika dilihat dari kurikulum 2013 implementasi 2016 belum berhasil disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran, khususnya silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan instrumen penilaian. Hal itu terjadi karena pengetahuan dalam konsep kurikulum tersebut belum sepenuhnya dimiliki tenaga pendidik. Sehingga, pembelajaran tidak berjalan dengan efektif dan efesien. Perangkat pembelajaran yang baik perlu disusun dengan mengetahui kondisi kepribadian siswa, karena akan berpengaruh baik pada kegiatan pembelajaran khususnya keterampilan menulis. Hal itu perlu diterapkan konsep pendekatan psychowriting, konsep pembelajaran yang berbasis kepribadian siswa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pengembangan dan kualitas perangkat pembelajaran berbasis pendekatan psychowriting siswa kelas X SMA semester genap. Jenis penelitian ini adalah pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4P Thiagarajan yang terdiri atas pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Namun, tahap penyebaran tidak dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu. Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu siswa kelas X-7 SMA Negeri 13 Surabaya dan produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran dalam bentuk  buku pedoman guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik validasi, observasi, tes, dan angket. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas lembar validasi, lembar observasi, lembar aktivitas guru atau keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, hasil angket respon siswa, dan tes hasil belajar siswa. Penganalisisan data yang digunakan dibedakan menjadi enam teknik, yaitu hasil validasi, hasil observer, aktivitas guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan psychowriting dari tahap proses pengembangan terdapat tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Kualitas dari aspek kevalidan yang dinilai dari kelayakan isi, penyajian, dan bahasa berupa silabus dikategorikan sangat layak dengan persentase 90,21%. Kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran dikategorikan sangat layak dengan persentase 93,33%. Sedangkan instrumen penilaian dikategorikan sangat layak dengan persentase 85,18%. Kualitas dari aspek kepraktisan yang dinilai dari respon guru dan siswa dikategorikan sangat efektif dengan persentase 89,42%. Sedangkan kualitas dari aspek keefektifan dilihat dari keterlaksanaan RPP atau aktivitas guru dinilai sangat efektif dengan persentase 92%. Berdasakan hasil aktivitas siswa dinilai sangat efektif dengan persentase 97,14%. Sedangkan hasil dari belajar siswa dinilai sangat baik, yaitu 81,1. Berdasarkan hasil tersebut, perangkat pembelajaran berbasis pendekatan psychowriting dapat dikategorikan sangat efektif dengan hasil penilaian keefektifan secara keseluruhan sebesar 90,08%. Kata Kunci: perangkat pembelajaran, psychowriting, kurikulum 2013, proses pengembangan dan kualita

    The League of Arab States and Its Role in the Arab World

    Get PDF
    This paper is concerned with the Arab League and its role in the Arab world. Its primary concern is with Arab unity, the Palestine problem, Arab disputes, and cooperation among Arab states. Since the establishment of the League in 1945 as an organization through which the various Arab states could work together by voluntary cooperation in all spheres, and as a means toward achievement of Arab unity, many important developments in the Arab world, both in the internal and external fields took place, and led to instability in the Arab world. The political and social revolutions in the Arab world have led to power struggles and divisions among Arab leaders, and created inter-Arab rivalries and disputes. Because of these the League\u27s activities have been adversely affected, and the League has been unable to achieve the goals for which it was created. The League, since its birth in 1945, has not succeeded in saving its members from the loss of Palestine, or from the internal intrigues, or from the Baghdad Pact, or from tensions between its members. It showed its impotence in the Arab world for its inability to play politically any useful role in time of crisis. Despite its ineffectiveness politically, due to political divisions among its members as well as the turbulent conditions prevailing in the Arab world, the League has nevertheless been effective to some extent in cultural and economic measures as the league has obtained the commitments of its members for increased cooperation. And, the League will continue to function voluntarily as long as the Arab leaders are willing to cooperate. It will continue to focus on the common hostility of its member states toward Israel as it has frequently gone on record with expression of its rejection of the legitimacy of the state of Israel and with calls for a return of the Palestinian refugees to their former homes, and it will continue to reflect the balance among Arab governments and the prevailing opinions in the Arab world no matter how conditions change

    Penerapaan Model Student Facilitator and Explaining (SFE) dalam Pembelajaran PPKn Kelas XI di SMA Negeri 11 Semarang

    Get PDF
    The implementation of Pancasilan and Citizenship Education (PPKn) learning in schools still uses the old paradigm, namely implementing the Pancasila and Citizenship Education (PPKn) learning process in conventional ways, learning only focuses on the teacher. The purpose of this study was to find out the application of the student facilitator and explaining (SFE) model in Civics learning. This type of qualitative descriptive research. The results of the study show that the application of the SFE model: (1) can be applied to achieve all KD; (2) the steps taken by Civics teachers at SMA Negeri 11 Semarang are in accordance with existing regulations, starting from the teacher conveying KD to closing; (3) Obstacles and solutions in applying the student facilitator and explaining (SFE) model in Civics learning, namely the time required is relatively long, the solution to overcome this is by forming groups and then the facilities and infrastructure are less supportive, where not all classrooms have LCD projectors available, the solution the teacher gives assignments to make a schematic or concept map from paper and styrofoam.Keywords: Student Facilitator and Explaining (SFE), learning, PPK

    ANALISIS PENGARUH DUKUNGAN PERUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG LANGSA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAK Abstrak karya akhir diserahkan kepada Panitia Komisi Ujian untuk mendapatkan Gelar Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala-Banda Aceh.PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIDAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWANSERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA ORGANISASI(STUDI KASUS PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG LANGSA, ACEH)Oleh M. LUTFI AL FAHMINIM. 1109200020014Konsentrasi : Manajemen UmumPembimbing Utama : Dr. Amri, SE, M.SiPembimbing Pembantu: Dr. Sulaiman, SE,MMPenelitian ini bertujuan mengetahui apakah dukungan organisasi dan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan bagaimanakah dampaknya terhadap kinerja PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Langsa, Aceh.Populasi penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yang ada pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Langsa, Aceh berjumlah 105 Orang.Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh langsung (direct effect) dan metode regresi hirarkis untuk menganalisis pengaruh/hubungan tidak langsung (indirect effect).Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, dukungan organisasi dan kepemimpinan berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Langsa, Aceh. dukungan organisasi dan kepemimpinan tidak berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi tetapi akan berpengaruh secara tidak langsung jika yang dimediasi oleh kinerja karyawan (mediasi secara penuh).Penelitian ini memiliki implikasi bahwa PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Langsa, Aceh. ingin meningkatkan kinerja organisasi, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan perhatian penuh terhadap kinerja karyawan. Kata Kunci : Dukungan Organisasi, Kepemimpinan, Kinerja Karyawan, dan Kinerja Organisas
    corecore